Kamis, 26 September 2013

Jose Mujica dari Uruguay, Presiden 'Termiskin' di Dunia

Montevideo - Tak banyak para pemimpin di dunia ini yang bersedia memilih bergaya hidup sederhana. Salah satu dari yang tak banyak itu adalah Presiden Uruguay, Jose Mujica (77). Kendati mengambil gaji sebagai presiden, namun dia menyumbangkan 90 persen gajinya untuk beramal. Ini membuatnya dijuluki 'Presiden Termiskin di Dunia'.

Jose Alberto Mujica Cordano, demikian nama lengkapnya, menjadi Presiden Uruguay sejak tahun 2010. Sebelumnya, mantan gerilyawan sayap kiri ini menjadi Menteri Pertanian, Peternakan dan Perikanan dari tahun 2005-2008, kemudian menjadi Senator.

Gaya hidup sederhananya menjadi sorotan dan perhatian dunia. Gaji Mujica sebagai presiden per bulan adalah US$ 12 ribu atau Rp 116 juta. Mujica mengambilnya, namun menyumbangkan 90-an persen penghasilannya untuk beramal kepada warga yang miskin dan membutuhkan. Mujica hanya menyisakan US$ 800 atau Rp 7,7 juta gajinya, nyaris seperti rata-rata pendapatan per kapita Uruguay, US$ 775 atau Rp 7,5 juta, demikian dilansir dari New York Times dan BBC.

Nah, gaya hidup seperti apa yang Mujica lakoni dari gaji yang disisakan 'hanya' US$ 800 per bulan di Uruguay?

Mujica tinggal di rumah peternakan milik istrinya di pinggiran Montevideo. Alih-alih seperti Istana, rumah peternakan ini bisa dibilang bertipe 'RSS' alias rumah sangat-sangat sederhana. Cucian tampak tergantung di luar rumahnya, tampak sumur di halaman rumahnya yang ditumbuhi rumput liar. Dari sumur itu sumber air rumah tangga Mujica terpenuhi.

Jangan bayangkan pula ada sekompi Paspampres berjaga ketat. Rumah Mujica hanya dijaga 2 orang polisi serta beberapa anjing milik Mujica, salah satunya Manuela yang berkaki tiga. Jangan bayangkan pula ada kepala pelayan atau kepala rumah tangga yang bisa melayani dan memasak apa saja seperti layaknya rumah kepala negara.

Mujica dan istrinya bekerja sendiri memenuhi kebutuhan mereka. Termasuk menggarap tanah pertanian mereka dengan bercocok tanam bunga krisan untuk dijual. Maklum, profesi asli Mujica adalah petani.
Pada tahun 2010, saat menjadi presiden, Mujica wajib melaporkan harta kekayaannya, semacam Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) di Indonesia. Ternyata, diketahui kekayaannya berjumlah US$ 1.800 atau Rp 17,4 juta, itu pun 'hanya' nilai dari mobil VW Kodok lawas tahun 1987 miliknya.

Tahun 2012, Mujica menambahkan aset-aset milik istrinya, Lucia Topolansky, yang juga mantan gerilyawati yang sekarang menjadi Senator. Penambahan aset itu berupa tanah, traktor dan rumah hingga kekayaannya menjadi US$ 215 ribu atau Rp 208 juta.

Kekayaan ini hanya dua per tiga dari kekayaan wakilnya Danilo Astori dan sepertiga kekayaan presiden sebelumnya Tabare Vasquez.

"Saya mungkin terlihat sebagai manusia tua yang eksentrik. Namun ini adalah pilihan bebas. Saya telah hidup seperti ini di sebagian besar hidup saya. Saya bisa hidup dengan baik dengan apa yang sudah saya punya," kata Mujica seperti dilansir dari BBC.

Saat menjadi gerilyawan, Mujica memang akrab dengan lingkungan yang keras, tertembak 6 kali dan dipenjara 14 tahun. Sebagai tahanan politik, dia kemudian dibebaskan pada 1985. Tempaan hidup yang keras ini membantu membentuk pandangan dan cara hidupnya.

"Saya dijuluki 'presiden termiskin', tapi saya tidak merasa miskin. Orang miskin itu adalah mereka yang hanya bekerja untuk memenuhi gaya hidup yang mahal, dan selalu ingin lebih dan lebih. Ini hanyalah masalah kebebasan, jika Anda tak memiliki banyak keinginan, Anda tak perlu bekerja seumur hidup seperti budak untuk memenuhinya. Dan dengan begitu Anda memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri," tutur Mujica.

Mujica juga seorang vegetarian, dan dia sangat mendukung kebijakan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga angin dan biomassa. Namun ada juga kebijakannya yang kontroversial seperti legalisasi ganja dan aborsi.

Di balik kebijakannya yang kontroversial itu, sekali lagi Mujica menegaskan bahwa gaya hidup seperti ini adalah pilihan hidupnya. "Ini adalah suatu pilihan bebas," tutur pria kelahiran 20 Mei 1935 ini.

presiden termiskin didunia

Benarkah Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad adalah presiden termiskin di dunia? Jawabannya bisa ya dan bisa tidak. Dijawab ya, karena memang dialah presiden di dunia dengan kekayaan sebagai berikut: kekayaan dan propertinya terdiri dari sedan Peugeot 504 tahun 1977 dan sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran!

Kalau dijawab tidak, maka dialah presiden di dunia tempat paling kaya bagi banyak pejabat negara manapun untuk "bercermin" alias introspeksi diri. Banyak masyarakat menginginkan pejabat-pejabat di negaranya untuk berprilaku sebagaimana Ahmadinejad, "meminjam" cermin Ahmadinejad untuk melihat diri mereka. Dan setelah bercemin kepada pribadi presiden tersebut mereka pun lalu hendaknya menjadi pejabat yang sangat sederhana dan "amanah" dalam pengertian kasat mata.

"Ketika bercermin, saya melihat orang di dalam cermin itu dan mengatakan kepadanya: Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran," kata Ahmadinejad ketika diwawancarai TV Fox (AS).

Gambaran tentang Ahmadinejad, memang membuat orang ternganga dan terheran-heran. Lebih dari ternganga, mungkin banyak pejabat kita yang "terpelongo". Apakah masih ada "manusia" seperti dia? Seorang presiden di suatu negara pastilah akan merasa "gerah" setrelah mengetahui kehidupan presiden Iran yang namanya mendunia ini. Apalagi jika presiden itu diminta pendapatnya untuk mau mengikuti gaya hidup Ahmadinejad.

Yang membuat orang terpelongo adalah saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan, ia menyumbangkan seluruh karpet istana Iran yang sangat tinggi nilainya kepada masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.

Di istana, ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan memintan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan dua kursi kayu yang sederhana tetapi terlihat impresif.

Pertama kali menjabat presiden Iran yang langsung dilakukannya adalah mengumumkan kekayaannya tadi, yang sama sekali tak sebanding dengan lazimnya kekayaan seorang pejabat di negara-negara lain umumnya. Jangankan dibandingkan dengan presiden, dengan anggota legislatif di Indonesia pun ia "tak layak diperbandingkan". Padahal, kalau dilihat dari sisi reputasi, ia adalah salah satu pemimpin dunia yang amat berpengaruh dalam percaturan dunia saat ini.

Sebagai presiden, ia masih tinggal di rumahnya. Di banyak kesempatan ia menyempatkan diri bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.

Rekening banknya pun bersaldo minimum, dan satu-satunnya uang masuk baginya adalah uang gaji bulanannya. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$250.

Lalu, apakah yang sebenarnya ingin dikejar Ahmadinejad dengan menampilkan diri menjadi presiden sebuah Negara yang sangat penting secara strategis, ekonomis, politik dan pertahanan di kawasan Arab dan bahkan dunia itu?

Presiden ini malah tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari yang selalu berisikan sarapan roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.

Hal lain lagi yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan. Ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.

Ia juga menghentikan kebiasaan upacara karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal-hal seperti itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.

Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yang tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut.

Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri-menterinya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sudah dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri-menterinya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan.

Saat ia meminta menteri-menterinya untuk datang kepadanya, mereka akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan-arahan darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan mereka untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat mereka akan berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.

Apakah Ahmadinejad ingin menyindir banyak pejabat di seluruh dunia dengan berperilaku seperti itu atau ingin merendahkan posisi presiden?

Presiden Iran ini memang membuat orang terpelongo dan foto-foto kesederhanaan dirinya menyebar ke banyak negara termasuk Amerika Serikat yang amat memusuhi program-program pertahanan Iran di bawah kepemimpinannya.

Yang paling dipujakan orang terhadapnya adalah prilakunya di dalam mesjid. Dalam hal bermakmum dalam sholat, Anda akan sering melihat bahwa seorang presiden tidak duduk di baris paling muka. Pada kesempatan apa pun, ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat di mana pun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa. Tidak heran, ada sebuah foto Ahmadinejad sedang duduk melaksanakan sholat di pinggir sebuah jalan hanya beralasakan kain!

Ketika dia mengadakan hajatan besar yaitu menikahkan puteranya, pernikahan putra presiden itu tak menghabiskan milyaran rupiah seperti ketika putra seorang menteri di Indonesia menikah. Pernikahan itu, penikahan seorang putra presiden negara sestrategis seperti Iran, hanya layaknya pernikahan anak seorang kaum buruh.

Ada sebuah kuis: Apakah Anda seorang pejabat yang sanggup meminjam cermin" Ahmadinejad, lalu mau "berprilaku miskin namun kaya hati, sekaya Ahmadinejad"? (W/Yunizar Nassyam)
Ahmadinejad mengenakan Kemeja Biasa Saat Acara - Acara Formal Tanpa Pernah Mengenakan Dasi


Tidur hanya beralaskan karpet dan selimut
Makanan buatan Istri Tercinta yang di bawa ke istana dan makan di tempat sederhana (ruang makan)

Sholat bersama jamaah lain (presiden tidak harus di shaf depan jika datang terlambat): 

Ramah Dan Sopan Sewaktu Di wawancara Dengan Wartawan

Tidak pernah meninggalkan sholat Dimanapun Dia Berada