TUGAS KELOMPOK ELEMEN MESIN II
KAMPAS KOPLING
Oleh :
Hendro Hari Saputro (20080130029)
Lilik Purnomo (20090130040)
Eko
Pujiyanto (20090130047)
M.
Yahya (29989130056)
JURUSAN TEKNIK MESIN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
JUNI 2012
Kata Pengantar
Puji
syukur kehadirat Allah senantiasa selalu memberikan taufiq dan hidayanya kepada
kita semuabaik kesehatan maupun kesempatan dalam memberikan dorongan dan
motivasi sehingga terselesainya tugas ini.
Selanjutnya kami selaku mahasiswa yang mengikuti Program S1 pada jurusan
Teknik Mesin bidang khusus Teknik diberikan
tugas khusus untuk menyelesaikan tugas mata kuliah ”Elemen Mesin II (TMU 452)”,
sebagai salah satu persyaratan untuk
melengkapi tugas yang diberikan, maka kami melakukan pengamatan
sebuah judul:
“Kampas
Kopling Pada Mobil Kijang ”
Materi ini ditulis berdasarkan
informasi yang didapatkan dari hasil pengamatan serta informasi dari reference
bacaan lainnya yang mendukung.
Pada struktur pembahasan tulisan ini
berkemungkinan jauh dari sasaran dan kesempurnaan yang diharapkan , maka kami
selaku mahasiswa mengharapkan respon yang positif agar tugas ini akan lebih spesifik dan
terstruktur.
Kami ucapkan banyak terima kasih
kepada bapak dosen penumpu mata kuliah Elemen Mesin II, dan kepada rekan-rekan
yang telah banyak membantu dalam proses pengerjaan tugas ini.
1) Kampas Kopling
Kopling atau
Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol dengna poros
roda gigi transmisi. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke
transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang
diinginkan.
Gambar.
Kampas Kopling dan Clucth
Dalam
keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik, begitu pengemudi
menekan pedal kopling, tenaga mesin akan di putuskan, karena saat pedal ditekan
maka gaya tekan itu akan mendorong release fork dan release fork akan mendorong
release bearing. Sehingga release bearing akan mengangkat mendorong pegas
diaprahgma dan preaseure palte, clutch disc akan terlepas dengan flywheel.
Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah
yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi. Dewasa ini
terdapat berbagai jenis kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida,
koping sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi yang paling banyak digunakan
oleh kendaraan bermotor adalah jenis koping gesek tipe plat dan kopling gesek
tipe kerucut, dimana untuk kopling tipe plat ini bisa berupa kopling plat basah
dan kopling plat kering. Kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya
direndam dengan minyak pelumas. Kebanyakan kopling jenis ini digunakan oleh sepeda
motor. Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yang
plat-platnya tidak direndam oleh minyak pelumas. Umumnya digunakan pada mobil
dan sepeda motor tua buatan Eropa. kelebihan dari kopling plat basah adalah
tidak cepat aus, karena dilumasi oleh oli. Kekurangannya, hambatan geseknya
kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga seefektif kopling kering. Apalagi
bila di tambahakan bahan aditif pelicin, kopling bisa slip. Kopling
kering cepat aus karena tidak terkena oli tetapi tenaga pemindahan dari mesin
ke roda gigi lebih baik.
Gambar.
Diagram Clucth
Pada umunya,
bagian utama kopling terdiri atas 3 macam, yaitu unit kopling, tutup kopling,
dan unit pembebas. Unit kopling terdiri atas plat kopling, plat tekan, dan
pegas kopling. Tutup kopling diikat oleh roda gila, sedangkan didalamnya
dipasangkan pada roda poros persneling dan ditempatkan diantara roda gila dan
plat tekan. Plat tekan akan menekan plat kopling terhadap roga gila dengan
adanya tekanan dari pegas-pegas koping. Peranti ini dibuat dari bahan besi
tuang dimana bagian permukaannya dibuat halus dan rata. Sedangkan plat kopling
di buat untuk memberikan gesekan yang besar pada roda gila dan plat tekan serta
ditempatkan diantara keduanya. Pada kedua permukaan plat kopling ini dipasangkan
kampas dan dikeling dengan paku keling, dan biasanya pada permukaan platnya di
beri kepingan logam. Fungsinya adalah untuk memperkuat dan juga untuk
menyalurkan panas. Selain itu, pada bagian tengah plat kopling terdapat pegas
torsi. Pegas torsi berfungsi untuk mengurangi kejutan-kejutan yang terjadi pada
waktu kopling bekerja dan untuk mencegah kemungkinan pecahnya plat kopling atau
kerusakan lainnya seperti bengkoknya
plat kopling.
Unit pembebas
terdiri atas garpu pembebas, bantalan, dan tuas untuk menarik plat tekan
sehingga membebaskan kopling.
Gambar. Plat Kopling
Cara kerja
kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila ikut
berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya
juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling
belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang dipasang dengan
perantaraan suatu alur pada poros tersebut yang memungkinkannya bergerak
sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda,
hal ini dapat dilakukan dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di
angkat pegas-pegas kopling akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini yang
menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat
tekan. Plat ini mulanya akan slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat
tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan
selanjutnya akan memutar poros utama persneling.
2) Hasil Pengamatan
Dan Pengukuran Kampas Kopling
·
Lebar kampas = 36 mm
Gambar. Kampas
Kopling
·
Tebal Kampas = 7 mm
Gambar.
Kampas Kopling
·
Diameter Dalam = 140 mm
·
Diameter Luar = 176 mm
·
Jumlah Paku Pada Kampas = 16 Buah
·
Diameter Paku Kampas = 8 mm
Gambar. Diameter
Paku kampas
Gambar. Kampas Koplng
3) Plat kopling Gesek
Kopling plat
adalah peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol dengan poros roda
gigi transmisi. Dimana Plat Kopling yang menghubungkan poros melalui kampas
kopling dengan cara kerja jika kopling ditekan maka plat gesek akan memutus
hubungan anatara poros roda gigi dengan (fly weel) roda gila.
·
Diameter Luar Plat Kopling = 175 mm
·
Diameter Dalam Plat Kopling =137 mm
Gambar. Plat
Kopling
·
Diameter Plat Gesek = 38 mm
·
Tebal Plat Gesek = 14 mm
Gambar Plat Gesek
v Kopling gesek pelat
tunggal.
Komponen-komponen
kopling gesek pelat tunggal secara bersamaan membentuk rangkaian kopling/
kopling set (clutch assembly). Seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar . Clutch
Assembly
v Komponen utama dari
kopling gesek ini adalah sebagai berikut :
Driven plate
(juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau friction
disc/piringan gesek, atau kanvas kopling). Plat kopling bagian tengahnya
berhubungan slip dengan poros transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisi
kampas kopling yang pemasangannya di keling.
Gambar Plat kopling tunggal.
v Lapisan plat kopling disebut dengan
kanvas kopling terbuat dari paduan bahan asbes dan logam. Paduan ini dibuat
dengan tujuan agar plat kopling dapat memenuhi persyaratan, yaitu :
·
Tahan terhadap
panas. Panas dalam hal ini terjadi karena terjadi gesekan yang memang
direncanakan saat kopling akan dihubungkan.
·
Dapat menyerap
panas dan membersihkan diri. Gesekan akan menyebabkan panas dan kotoran debu
bahan yang aus. Kanvas kopling dilengkapi dengan alur yang berfungsi untuk
ventilasi dan menampung dan membuang debu yang terjadi.
·
Tahan terhadap gesekan. Kanvas kopling
direncana-kan untuk bergesekan, maka perlu dibuat tahan terhadap keausan akibat
gesekan.
·
Dapat
mencengkeram dengan baik.
v Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik
dalam bentuk pegas ataupun karet. Alat ini dipasang secara radial, hingga
disebut dengan pegas radial.
Gambar. Pegas Radial Plat Kopling
Pegas radial berfungsi untuk meredam
getaran/kejutan saat kopling terhubung sehingga
diperoleh proses penyambungan yang halus, dan juga getaran atau kejutan selama
menghubungkan/bekerja. Untuk itu maka pegas radial harus mampu menerima gaya
radial yang terjadi pada plat kopling memiliki elastisitas yang baik. Namun
demikian karena penggunaan yang terus menerus, maka pegas radial dapat
mengalami kerusakan. Untuk yang dalam bentuk karet, kemungkinan karetnya
berkurang/tidak elastis lagi atau pecah. Sedangkan yang pegas ulir, kemungkinan
berkurang panjang bebasnya, yang biasanya ditunjukan dengan ter-jadinya
kelonggaran pegas dirumahnya dan menimbulkan suara.
Gambar.
Pegas Aksial Plat Kopling
Pegas aksial
dipasang diantara kanvas kopling, dan bentuknya ada dua macam.
Fungsi pegas aksial adalah untuk
mendapatkan senntuhan yang halus saat plat kopling mulai terjepit oleh plat
tekan pada fly wheel. Dengan kata lain terjadi proses menggesek terlebih dahulu
sebelum terjepit kuat oleh plat tekan pada fly wheel.
v Pressure plate (plat penekan) dan rumahnya, unit ini
yang berfungsi untuk menekan/menjepit kampas kopling hingga terjadi perpindahan
tenaga dari mesin ke poros transmisi. Untuk kemampuan menjepitnya, plat tekan
didukung oleh pegas kopling. Pegas kopling paling tidak ada dua macam, yaitu
dalam bentuk pegas coil dan diafragma atau orang umum menyebutnya sebagai matahari.
Kontruksinya seperti terlihat pada gambar
berikut ini.
Gambar. Clutch Asembly
dengan pegas diafragma
dan pegas coil.
Clutch Asembly sebelah kiri menggunakan
pegas diafragma dan yang sebelah kanan menggunakan pegas coil. Karena fungsi
pegas adalah untuk menjepit plat kopling, ternyata keduanya mempunyai
karateristik kemampuan kerja yang berbeda.
v Pegas diafragma memberikan tekanan lebih merata dibandingkan pegas
coil. Bentuk pegas diafragma bila dilihat dari depan seperti gambar 11 berikut
ini.
Gambar. Pegas diafragma/matahari.
Gambar. Pegas diafragma/matahari.
v Clutch
release atau throwout bearing, unit ini berfungsi untuk memberikan tekanan yang
bersamaan pada pressure plate Lever dan menghindarkan terjadinya gesekan antara
pengungkit dengan pressure plate Lever untuk
pegas coil. Sedangkan yang pakai
pegas difragma langsung keujung pegas.
Bantalan tekan ini ada tiga macam :
Gambar. Bantalan
Tekan Kopling
Gambar
. macam-macam bantalan tekan kopling
Gambar 1 adalah bantalan tekan yang mampu
menerima beban aksial dan menyudut.
Gambar 2 adalah bantalan tekan
yang hanya mampu menerima beban aksial. Keduanya memerlukan pelumasan, bila
pelumasnya habis maka keduanya akan mengalami kerusakan.
Gambar 3
adalah bantalan tekan yang terbuat dari karbon yang tidak memerlukan pelumasan.
v Throwout lever/Clutch Fork/plate Lever
berfungsi untuk menyalurkan tenaga pembebas kopling.
Konstruksi
di atas berarti plat tekan bersama rumahnya dipasang menggunakan baut pada fly
wheel. Sementara plat kopling dipasang diantara fly wheel dengan pelat tekan,
dan bagian tengahnya dihubungkan dengan poros transmisi dengan sistem sliding.
Dengan demikian Prinsip dasar bekerjanya kopling gesek dengan plat tunggal yang
banyak digunakan pada kendaraan roda empat ini seperti terlihat pada gambar.
Gambar . Prinsip kerja kopling plat tunggal
Pada posisi seperti gambar berarti kopling sedang bekerja, dimana plat
kopling terjepit oleh Fly wheel (6) dan Pressure plate (4) yang mendapat
tekanan dari pegas kopling (7). Dengan demikian putaran mesin disalurkan
melalui fly wheel ke plat kopling dan kemudian ke poros primer (2).
Sewaktu pedal kopling (9) diinjak, gerakan menarik
sambungan pengatur (11) dan garpu kopling (10). Gerakan tersebut menyebabkan
bearing (8) dan membawa pressure plate (4) bergerak kekanan melawan tegangan
pegas kopling (7). Hal ini berarti menyebabkan plat kopling (3) terbebas dari
jepitan. Sehingga putaran dari mesin terputus tidak tersalurkan ke sistem
pemindah tenaga.
LAMPIRAN
Gambar. Peredam kejut Bentuk Karet
§ Panjang Karet Peredam kejut = 22 mm
§ Diameter Peredam Kejut = 20 mm
§ Jumlah Karet Centrifugal = 4 Buah
Gambar.
Bantalan Tekan
§ Jumlah Bantalan Tekan = 2 Plat Bantalan
§ Jumlah Paku Bantalan Tekan = 6 Buah
§ Diameter Paku Bantalan Tekan = 10 mm
Gambar. Centrifugal
·
Jumlah
Centrifugal = 16 Plat
·
Panjang
centrifugal = 84 mm
Gambar Plat Gesek
·
Tebal Plat = 14 mm
·
Lebar Plat
= 38 mm
·
Diameter
dalam = 137 mm
·
Diameter
Luar = 175 mm
Gambar. Kampas Kopling
·
Lebar
Kampas = 36 mm
·
Tebal
Kampas = 7 mm
·
Diameter
Dalam Kampas = 140 mm
·
Diameter
Luar Kampas = 176 mm
·
Jumalah
Paku Pada Kampas = 16 Paku
·
Diameter
Paku Kampas = 8 mm
KESIMPULAN
Kopling atau Clutch yaitu peralatan
transmisi yang menghubungkan poros engkol dengna poros roda gigi transmisi. Unit kopling terdiri atas plat kopling,
plat tekan, dan pegas kopling. Pada kedua permukaan plat kopling ini dipasangkan
kampas dan dikeling dengan paku keling, dan biasanya pada permukaan platnya di
beri kepingan logam.
Cara kerja
kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila ikut
berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya
juga ikut berputar. Kopling plat adalah peralatan transmisi yang
menghubungkan poros engkol dengan poros roda gigi transmisi. Dimana Plat
Kopling yang menghubungkan poros melalui kampas kopling dengan cara kerja jika
kopling ditekan maka plat gesek akan memutus hubungan anatara poros roda gigi
dengan (fly weel) roda gila.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar