BAB III
CIRCULATING FLUIDIZED BED BOILER (CFB)
DI POWER PLANT PT. GREAT GIANT PINEAPPLE
3.1 Boiler CFB
PLTU
di PT.GREAT GIANT PINEAPPLE adalah pembangkit listrik berbahan bakar batubara ramah
lingkungan. berkapasitas 2 x 7 Mega Watt menggunakan Boiler CFB (Circulating
Fluidized Bed). PLTU PT.GREAT GIANT PINEAPPLE mengaplikasikanTeknologi Boiler
CFB (Circulating Fluidized Bed ) dengan kapasitas produksi uap per-unit 45
ton/jam untuk memutar Turbin Generator pada pembebanan 1 x 7 MW. Konsumsi
batubara untuk kapasitas tersebut berkisar 350 ton/hari dengan ash content
kisaran 5% yang akan disaring oleh esp (electrostatic precipitor) dengan
efisiensi 99,95%. Abu dari Bag Filter dan Bottom Furnace Boiler selanjutnya di
kumpulkan di bak penampungan.
CFB System yang
berfungsi sebagai system Boiler yang mensirkulasi batubara yang belum habis
terbakar didalam Furnace sehingga pembakaran lebih sempurna.
3.2
Bagian Utama Boiler CFB
yaitu teknologi boiler yang
menggunakan system pembakaran bersirkulasi melalui tiga peralatan utama. Ada pun peralatan utama Boiler jenis ini yakni Furnace, HRA
(Heat Recovery Area) dan yang sering disebut juga dengan Back Pass.
1.
Furnace
Furnace merupakan
ruang yang digunakan untuk pembakaran bahan bakar, yang akan memanaskan air di
dalam pipa yang akan mengubah air
menjadi uap yang nantinya akan dipakai untuk memutar turbin yang akan
menghasilkan listrik. Di dalam Furnace juga terdapat nozzle yang berfungsi
untuk menghembuskan udara Primer dari Primary Air Fan serta menjaga agar bed
material tetap melayang di dalam furnace yang bertujuan untuk memanaskan air.
Disekeliling furnace terdapat pipa- pipa (tube) air ketel yang menempel
pada dinding Furnace yang akan menerima panas dari pembakaran yang terjadi di
dalam Furnace.
Pasir slica berfungsi
sebagai media bakar yang ada didalam furnace dengan ketinggian pasir 45cm yang
mempunyai total berat hingga 750kg dan dibawah pasir slica terdapat nozzle –
nozzle yang berjumlah 120 buah guna untuk menghembuskan pasir slica agar di
waktu proses pembakaran pasir berterbangan yang disebabkan oleh tekanan Primary
Air dan bercampur dengan batubara hingga terbentuk pembakaran sempurna.
Proses Pembakaran Dalam Furnace
Ø Batubara dan Pasir Slica dimasukkan ke dalam
Furnace. Tekanan Primary air menyebabkan bed material melayang, di bagian bawah
Furnace ada nozzle yang tertimbun pasir Slica.
Ø Aliran udara turbulen menyebabkan batubara
cepat bercampur dengan pasir slica secara merata.
Ø Material batubara yang telah terbakar semakin
lama naik ke bagian upper furnace karena massanya berkurang, kemudian masuk ke
cyclone.
Ø Setelah suhu mencapai 850oC batubara
yang masuk berhenti karna pasir slica yang sudah terbakar menyelimuti batubara
yang bercampur pasir slica.
Ø Dinding furnace disemen dengan semen tahan
temperature tinggi dan pasir slica tahan hingga suhu 1100oC.
a.
Burner
Burner adalah
tempatnya terjadi suatu pembakaran, dimana bahan bakar dikabutkan. Untuk
penyalaan awal atau pemabakaran awal diperlukan elektroda, sedangkan untuk
proses pengkabutannya menggunakan solar yang diberi tekanan 1.8 MPa. Burner
management sistem adalah penyaluran konfigurasi penyalaan burner pada waktu
start.
a.
Steam Drum
Steam Drum tempat tersimpannya uap
hasil pembakaran dari furnace didapat uap panas
dengan suhu 560oC. Lalu uap panas dipompakan menuju Low
Superheater yang terdapat di High Recovery Area (HRA) untuk menaikkan suhu
hingga 800oC.
Steam Drum adalah
bagian dari boiler yang berfungsi untuk:
Ø Menampung air yang akan
dipanaskan pada pipa-pipa penguap (wall
tube), dan menampung uap air dari pipa-pipa
penguap sebelum dialirkan ke superheater.
Ø Memisahkan uap dan air yang
telah dipisahkan di ruang bakar furnace.
Ø Mengatur permukaan air sehingga tidak terjadi
kekurangan (agar
tetap stabil) saat boiler beroperasi, jika tidak stabil dapat
menyebabkan over heating pada pipa boiler.
Gambar 3.7 Superheater Safety
(Sumber :http://www.scribd.com/doc/51430689/Steam)
2.
Cyclon
Cyclone adalah ruang
pemisah antara flue gas dan batubara yang belum habis terbakar berdasarkan
berat jenis, batubara akan jatuh menuju Cyclone yang akan di masukkan lagi ke
dalam Furnace. Sedangkan flue gas akan dihisap oleh ID Fan melalui Vortex
Vendor yang akan menuju ke Heat Recovery Area (HRA), yang akan di manfaatkan
panasnya untuk memanaskan uap yang keluar dari Furnace.
3.
Heat
Recovery Area (HRA)
HRA adalah ruang untuk memanfaatkan
kalor dari flue gas sehingga dihasilkan uap yang sangat panas yang akan
digunakan untuk memutar turbin. Flue gas yang merupakan gas-gas sisa pembakaran
dalam furnace setelah melalui cyclone masih memiliki temperature yang tinggi
yang selanjutnya akan di manfaatkan untuk memanaskan uap yang ada di HRA. Komponen-komponen
yang terdapat dalam HRA:
Ø Low Superheater (LT)
Low superheater atau dukenal juga
dengan low temperature superheater. Terletak di bagian kedua HRA di bawah High
Superheater. Uap basah (uap jenuh) yang telah melalui panel superheater selanjutnya
masuk ke Low superheater untuk mengalami pemanasan lanjut hingga di dapat uap
kering.
Gambar 3.10 Superheater
(Power Plant PT. Great
Giant Pineapple)
Ø High Superheater (HT)
Setelah melalui Low superheater suhu
didapat 660oC kemudian dilanjutkan menuju High superheater untuk
dipanaskan lanjut agar mencapai suhu 800oC yang terletak dibagian
atas HRA dimana temperatur dari flue gas masih sangat tinggi yang akan
dimanfaatkan untuk memanaskan uap kering. Temperatur pada High Superheater
lebih tinggi yaitu 800oC bila dibandingkan dengan Low Superheater
yang mempunyai temperature 560oC.
Ø Economizer
Gambar 3.11 Economizer
(Sumber : Power Plant PT. Great Giant
Pineapple)
Air yang dipompakan ke dalam ketel,
terlebih dahulu dialirkan melalui economizer
agar mendapat pemanasan oleh gas buang. Dengan demikian suhu air akan
lebih tinggi ketika masuk ke pipa air di dalam ruang bakar yang selanjuntya
akan mengurangi jumlah kalori yang diperlukan untuk penguapan.
Ø Air Heater
Gambar 3.12 Air Heater
(Sumber : Power Plant PT. Great Giant
Pineapple)
5 komentar:
thonk bagi full laporannya dong.. boleh ga?
kalau boleh email dong gan.. ke muhammadandyzz@gmail.com...
Thanks banyaakk..
Bagi dong gan laporan nya referensi TA ni :D
Andani274@gmail.com
Terimakasih kaka
Bagi dong gan laporan nya referensi TA ni :D
Andani274@gmail.com
Terimakasih kaka
Ijin tanya
Penyebab bed temperatur terlalu tinggi pad afurnace kirA2 apa ya?
Trima kasih
Maaf semuanya gk bisa menjawab sudah fokus kerja jarang buka blog
Posting Komentar